aku memang tinggal dikampung kecil di kota P, desa yang sejuk karena dilereng pegunungan, udara malam yang terasa dingin. rumah aku saat itu banyak anak anak muda pada kumpul, ngopi sambil ngobrol. ada yang main catur, ada yang main gitar. diteras rumah mereka saling bercengkrama. malam semakin larut, sebagian dari mereka ada yang sudah pulang, ada yang tertidur. saat itu tinggal 3 orang sedang main kartu. pukul 1 dini hari mereka siap siap pulang, sedangkan suparno salah satu dari mereka ngomong,
"aku tidur sini saja lah. rumahku sudah dikunci." kebetulan diteras ada tikar yang digelar mamaku dari petang. dia tidur tiduran di antara mereka yang lebih dahulu tidur.
"kamu gak tidur lik?" tanya dia. " belom ngantuk mas..." jawabku. "sini lho deket aku tidurnya.." kata dia. aku rebahkan diriku disamping dia. malam bulan sangat terang, secara tidak sengaja aku melihat gundukan di celana mas suparno. " mas burungmu tuh..." kataku. "iya ki... berdiri terus ..." kata dia sambil meremas remas. "gede gak sih mas?" tanyaku. "liat saja sendiri" kata dia. langsung saja aku buka celana kolor dia dan aku raih batang kontolnya. sangat kencang... aku elus elus, aku cium cium akhirnya aku kulum dengan hati hati. suparno mendesah desah... terkadang badannya bergetar... " terus likkk... enakkk.. ohhhh..... enak lik.." katanya lirih, semakin semangat aku ngemut kontolnya. diraba kontolku yang lagi tegang di kocok kocok. hampir satu jam akhirnya dia keluar pejuhnya. aku gesek gesekkan kontolku di pantat dia, akhirnya kontolku keluar juga pejuhnya. akhirnya kejadian itupun berulang terjadi hampir setiap malam kita tidur bareng. setelah beberapa tahun berhenti karena dia nikah dengan seorang perawan tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar