Benny adalah petugas SPBU
atau pompa bensin. Di zaman susah sekarang ini Benny beruntung dapat
kerja,walaupun hanya jadi petugas pompa bensin. Meski demikian, posisi Benny
cepat naik menjadi semacam supervisor di pompa bensin itu. Naiknya posisi Benny
ke posisi penting tidak lepas dari keterampilannya ber-gaul dan mengembangkan
pertemanannya dengan aparat keamanan dan para preman. Hal ini dianggap penting
oleh pemilik pompa bensin,agar pompa bensin itu aman,tak diganggu dan dipalak
[diperas] oleh aparat keamanan dan preman yang banyak berkeliaran di sekitar
lokasi itu.
Benny bukan anak badung
[bengal, nakal], dia anak baik-baik,hanya saja Benny punya karisma,aura,dan
juga bakat untuk diterima kaum marjinal dan kriminal. Di sisi lain sejarah
hidup Benny turut mengantarkan Benny jadi seperti sekarang ini. Benny adalah anak
desa yang dijadikan anak oleh seorang perwira militer. Meski pun ayah angkat
atau paman angkatnya itu mencukupi kebutuhan Benny, tetapi Benny diperlakukan
terlalu keras,kejam dan sadis oleh ayah angkatnya. Rupanya disiplin mati itu
membuat Benny menjadi seorang yang disiplin tapi juga membuat dia menjadi
berandal jika ada kesempatan.Apalagi ayah angkat Benny kemudian meninggal dunia
sebelum Benny mempunyai kehidupan yang mapan.Untung saja Benny masih berhasil
menyelesaikan sekolah di Sekolah Menehgah Kejuruan [SMK] Jurusan Otomotif.
Benny adalah pemuda
tampan. Berkat perlakuan keras ayah-angkatnya yang memaksa Benny melakukan
latihan fisik dan latihan beban intens dan yang tak lupa didisiplin dan
disempurnakan dengan lecutan cemeti,tamparan dan tonjokan maka tubuh Benny
dalam usianya yang ke delapan-belas itu sudah "jadi" : atletis,
ketat,dan berotot indah..Aku kenal Benny karena dia dan ayah-angkatnya sering
latihan karate bareng aku di dojo yang sama.Karena itu aku jadi tahu perlakuan
keras ayah-angkat Benny.Aku bahkan pernah melihat sendiri bagaimana
ayah-angkatnya menghajar Benny di rumahnya mau pun di dojo - dengan alasan
hal-hal yang sepele. Dari sikap dan cara ayah-angkat Benny yang suka menghajar
tubuh Benny, aku punya kesan bahwa ada sesuatu yang "tidak beres"
dalam diri ayah-angkatnya itu [something wrong].Apalagi ayah-angkat Benny tidak
menikah sampai saat meninggalnya. Padahal ayah-angkat Benny adalah seorang
lelaki tampan dan berkepribadian memikat! Semasa hidupnya,karir militer ayah
angkat Benny cukup baik [sebagai staf, bukan sebagai komando] dan terus
meningkat meskipun dia tidak beristeri. Jadi, prestasi ayah angkat Benny dalam
tugas juga menonjol dan pastilah dia pandai menutupi rahasia tentang sikap dan
tindakan-nya pada Benny!
Setelah ayah angkat Benny
meninggal,kebiasaan baik berlatih fisik dan beban intens itu masih saja
berlanjut. Meski sudah tidak ada lagi yang menghadiahi Benny dengan lecutan
CEPRETT! CEPRETT!,tamparan PLAKK!PLAKK! dan tonjokan di tubuhnya BUKK! BUKK!
[Ha..Ha..Ha..].
Sementara itu, Reynald
adalah anak tunggal keluarga diplomat. Rey [panggilan Reynald] memilih kuliah
di negaranya. Tidak ikut orang-tuanya penempatan di luar negeri.Setelah tamat
kuliah, Rey juga memilih kerja di negaranya.Orang-tua Rey adalah sahabat dekatku,
sebab itu waktu mereka penempatan lagi di luar negeri aku dititipi
"menjaga" Rey.Itulah sebabnya aku dekat dengan Rey dan Rey sering
konsultasi tentang hidup dan kehidupan padaku. Semula Rey tidak kenal dengan
Benny,sampai suatu kali terjadilah peristiwa seperti yang diceritakan Rey
kepadaku. Berikut ini adalah cerita Rey.
CERITA REY
1. Curhat pada Bang Julio
Hanya satu orang di dunia
yang tahu bahwa aku gay - yaitu Bang Julio [Yulio?]. Aku percaya Bang Julio dan
aku yakin Bang Julio tidak "bocor mulut".Karena itu aku selalu cerita
dan curhat tentang apa saja yang aku ingin ceritakan, apakah tentang pekerjaan,
pergaulan, pertemanan,percintaan, sakit-sehat dan masalah lainnya.Curhat pada
Bang Julio sangat menolong meringankan beban masalah dan beban pikiranku.
Suatu hari aku mengisi
bensin mobilku.Aku jarang sekali mengisi bensin sendiri. Biasanya supirku yang
melakukan.Tapi hari libur itu aku ada acara dan "save is save" - aku
menambah bensin - siapa tahu hari libur itu aku sekalian ingin jalan keluar
kota. Tapi di pompa bensin, pagi itu aku terpana pada seorang petugas pompa
bensin yang melayani aku.Cowok itu bukan hanya ramah dan sopan,tapi juga
simpatik, berwajah tampan dan bertubuh atletis - kombinasi penampilan cowok
yang jadi favoritku. Tidak heran jika berahiku jadi naik ke otak, jantungku
serasa berdebar-debar dan aliran darahku seperti terdengar berdesir-desir di
telingaku.Bahkan ketika petugas itu mengisi mobilku dengan bensin,maka
kontol-ku jadi ngaceng,tegang,mengeras! Akibat aku berdiri dekat-dekat dengan
cowok hebat itu! Aku sempat melirik nama: "Benny" tersulam di baju
seragam atau baju kerja dari pompa bensin sialan itu [werkpak]!Oleh karena
itu,meskipun aku bukan orang yang berkepribadian ramah,tapi aku paksakan untuk
berbasa-basi dengan Bang Benny yang ganteng itu.Bang Benny menanggapi sapanku
dengan ramah. Waktu membayar,aku sengaja melebihkan uang pembayaran sambil
berkata :
"Lebihnya buat abang
aja",tanpa malu-malu aku memanggilnya "abang". [Ha..Ha.. Ha..!
Dasar gombal !] dan dengan ramah Bang Benny menjawab :
"Terima
kasih,Mas", dan dalam hati aku berkata:"Wah dia memanggil aku 'Mas'
". Matakuku berbinar-binar.
Sejak kejadian itu aku
jadi sering mengisi bensin sendiri di pompa bensin sialan itu.Kalau aku sedang
"nasib baik",aku bisa jumpa dengan Bang Benny.Tapi kalau sedang tidak
"hokkie" maka Bang Benny sedang tidak bertugas. Sehingga niatku mau
bertemu dan menikmati "keindahan" Bang Benny tidak terwujud dan aku
jadi amat kecewa. Bahkan aku jadi sering "dibakar rasa cemburu",kalau
aku melihat ada cewek atau cowok berbicara agak lama dengan Bang Benny waktu
mengisi bensin mobilnya.Sebab,aku merasa Bang Benny sudah jadi milikku.Padahal
kami berdua tidak ada hubungan apa-apa!Sejak aku jumpa Bang Benny, maka setiap
aku onani,fantasi main cabul dengan Bang Benny jadi andalan membangkitkan
berahiku dan untuk menambah-nambah rasa nikmatku melancap[merancap] atau
beronani [Ha..Ha..Ha...].
Suatu Sabtu sore aku
membawa lagi mobilku ke pompa bensin itu untuk mengisi bahan bakar.Aku tak
melihat Bang Benny sedang tugas.Tapi tanpa sengaja aku melayangkan pandanganku
ke sudut lain dari pompa bensin itu bagian belakang di sekitar toilet.Disitu
aku lihat seorang laki-laki bertelanjang dada.Sebagai cowok homosex maka
langsung saja mataku jadi ijo [hijau] melihat ada lelaki telanjang dada.
[Ha..Ha..Ha..]. Waktu aku cermati, ternyata laki-laki itu adalah Bang Benny.
Maka aku pun memundurkan mobilku ke belakang untuk keluar dari antrean dan
parkir di sudut lain.Aku turun dan pura-pura mau ke toilet.Bang Benny masih ber
-diri di situ,entah sedang melakukan apa.Aku jalan mendekat dan menyapanya:
"Lagi ngapain Bang
?", rupanya Bang Benny masih kenal aku,karena sejak aku jumpa dia aku
sudah sempat mengajaknya ngobrol waktu aku mengisi bensin, mungkin dua atau
tiga kali dan aku selalu memberinya tip besar. Bang Benny menjawab dengan ramah
:
"Mau mandi,
Mas", agaknya Bang Benny mandi di lokasi pompa bensin itu. Aku pun
berusaha keras untuk memperpanjang kontak dan interaksiku dengan dia. Maka aku
melanjutkan pembicaraan :
"Nginep disini ya,
Bang?".
Bang Benny menjelaskan
bahwa hari itu dia jaga di pompa bensin sampai malam, karena itu dia mandi sore
di situ. Pompa bensin itu buka 24 jam dan selalu ada petugas yang jaga [piket].
Sambil ngobrol,diam-diam aku pun mencuri pandang keindahan tubuh abangku yang
tercinta dan bertelanjang dada itu [ta'i!]. Tubuh Bang Benny sungguh
indah.Otot-dadanya amat menonjol kedepan,belahan dada -nya bagaikan suatu
"lembah" atau "lekukan" [crest] yang 'dalam' di antara kedua
bukit dadanya. Puting susunya ketat, tegang, dan melenting. Ingin rasanya aku
menjilat mengelus,meremas dan menggutil-gutil puting-susu,tetek,nenen atau
nipple abangku Itu[ta'i!].Perut Bang Benny rata, tetapi bertonjolan otot-otot
yang membentuk pola six-packs [Agh!Indahnya!].Pinggangnya ramping dan kencang.
Kedua lengannya besar dan kekar dan waktu Bang Benny mengangkat lengan-nya ke
atas untuk melakukan sesuatu aku menampak secercah bulu keteknya yang lebat di
bawah lengannya yang kekar, tapi enak dilihat [dan mungkin nikmat juga kalau
dijilat?]. Seakan-akan jadi tanda dan jadi bukti kedewasaan dan kelaki -lakian
Bang Benny yang sempurna.
Karena Bang Benny masih
mau melayani obrolanku,maka aku berusaha untuk memperlama kontak dan obrolanku
dengan Bang Benny yang perkasa itu! Aku pun pura-pura tanya dimana tempat
istirahat petugas yang piket. Petugas piket ada dua orang dan kalau tidak
banyak pembeli, mereka bisa gantian tidur.
Bang Benny berbaik hati
menunjukkan sebuah kamar di dekat kami berdiri. Aku melongok ke dalam kamar sialan
itu - mungkin ukurannya hanya 3X4 meter saja. Ada sebuah tempat tidur di situ.
Waktu kami berdua sudah berada di kamar itu - aku menyelipkan uang Rp 100.000,-
di saku celana jeans Bang Benny.Dia sudah tahu bahwa aku memberinya tip,sebab
aku sudah beberapa kali melakukan yang seperti itu - karena itu Bang Benny
menyampaikan terima kasih.
Di dalam kamar sialan itu
nafsu berahiku menggelagak naik ke otak, darahku seakan mendidih dibakar nafsu
berahi yang membara dan menyala-nyala! Aku nekat melingkarkan tanganku di
pinggang Bang Benny.Tubuhnya yang telanjang -dada itu terasa nikmat bersentuhan
dengan lenganku yang ditutupi baju lengan pendek Dia bergidik mungkin karena
geli dan kaget.Pintu kamar sialan itu dalam jangkauan tanganku,karena itu
pelan-pelan pintu aku tutup dengan tangan kiriku dan aku kunci dengan mendorong
selorokan penguncinya.
Aku memindahkan posisiku
di depan tubuh Bang Benny yang telanjang dada itu dan tubuhku aku
rapatkan,wajahku aku benamkan di samping kanan kepalanya. Bang Benny membiarkan
saja aku berbuat begitu. Apakah mungkin berkat uang Rp 100.000,- yang sering
aku selipkan di saku celananya atau mungkin Bang Benny adalah seorang yang
penuh pengertian atau dia juga gay atau bi-sex?
Aku mencoba
mengendus-ngendus untuk mengetahui bau badan atau bau ketek Bang Benny tapi tak
tercium apa-apa olehku - padahal bulu-ketek Bang Benny lumayan lebat!Kedua
lenganku aku selipkan melalui sela-lengannya di kiri dan kanan, lalu tubuh
depanku aku rapatkan ke tubuh depan Bang Benny yang ber-telanjang dada! Agh!
Nikmat Aku bahagiaa sekali! Pelan-pelan aku berjongkok, lalu melepaskan
kait-kait celana jeans abangku itu,membuka risletingnya,dan memplorotkan celana
serta kancutnya,sampai terjela-jela di bagian pergelangan kakinya!Akupun mulai
menampak kontolnya yang sungguh besar dan disunat ketat.Jembutnya tebal,
hitam,tumbuh rapat-rapat dan luass! Agh! Indah ! Untuk memudahkan manuverku aku
berlutut dan aku mulai menjilat-jilat dan mengisap kontol abangku itu bagai
seekor kucing yang sedang menjilati anaknya yang baru lahir..
Kontol Bang Benny tampak
makin menegang, mengacung, hampir menempel ke hamparan jembutnya.Akupun
menjilat,menjilat dan menjilat dan samar-samar aku dengar suara desis dari
mulut Bang Benny,akibat rasa nikmat di kontolnya:Hhsst! Hhsst!Hhsst! Lalu
disusul suara mengeluh atau melenguh seperti kerbau sedang memamah biak :
MMMPH! MMMPH! MMMPH! Sementara itu, ketika aku sedang asyik dan sibuk
menjilat-jilat dan mengisap kontolnya, aku rasakan tubuh Bang Benny seperti
mengejang-menggelinjang dan pinggulnya didorong-dorongkan ke arah mulutku,
disusul keluarnya pejuhnya: CROOOOOOOT! CROOOOOOOOT! CROOOOOOOT! dari
lobang-kencing Bang Benny. Pejuh Bang Benny muncrat dan berceceran di
lantai,sebagian menceceri bajuku,bibirku dan mulutku. Semua pejuh Bang Benny
yang masuk mulutku dan bisa kutelan,aku telan!Terasa agak lender,agak manis dan
bau pejuh! Tapi aku bangga dan bahagiaaaa sekali!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar